Minggu, 06 Mei 2012

BINTANG



Angin cukup kencang sore hari itu, dimana Zaki sedang berada disebuah taman yang indah bersama Diana. Tapi lain dengan suasananya, kegundahan melanda hati Diana saat Zaki mengucapkan kata perpisahan. Berpisah bukan karena Zaki tak cinta lagi, melainkan ia akan pergi jauh dari Diana. Zaki akan pindah bersama orang tuanya ke suatu Negeri entah dunia bagian mana. Ya, dengan terpaksa Zaki harus mengikuti kemauan orang tuanya untuk pindah dan tinggal selama-lamanya di Belanda karena tuntutan pekerjaan. Memang sangat disayangkan jika cinta bertahun-tahun bisa lenyap karena sebuah jarak yang akan memisahkan. Dengan terpaksa Zaki memutuskan hubungan secara sepihak bukan karena sudah tak cinta tetapi Zaki hanya takut jika ia tidak bisa menjaga hubungannya yang akan terpisah oleh dua benua. Long distance relationship memang tidak mudah, hanya di film-film saja mungkin semua bisa berjalan dengan mulus tanpa hambatan. Maka dari itu Zaki memutuskan untuk mengakhiri hubungannya. Ia yakin, jika memang ia dan Diana berjodoh, Tuhan akan mempertemukan mereka kembali.

Beberapa bulan berlalu, Diana dan Zaki masih berhubungan baik lewat jejaring sosial maupun di telepon atau sms. Mereka masih sama-sama saling menyayangi tetapi tetap saja Zaki tidak ingin menyatukan hubungannya lagi. Dia takut semua akan menjadi percuma dan sia-sia. Jalani saja apa yang ada sekarang, Zaki mungkin terlihat egois tapi ini ia lakukan demi kebaikan mereka berdua. Setiap malam mereka selalu chatting dan webcaman hanya untuk bercanda-canda dan menanyakan kabar. Tertawa kecil didepan kamera laptop mungkin sudah menjadi hobi mereka saat ini. tetapi walaupun begitu mereka tetap menikmati kebersamaannya. Pernah suatu hari Zaki berbicara kepada Diana bahwa ia menyuruh Diana untuk segera mencari penggantinya, tapi apa daya Diana masih terlalu sayang dan enggan melepaskan Zaki begitu saja. Diana tetap yakin bahwa suatu saat nanti mereka akan dipertemukan kembali, disuatu hari yang sangat indah seperti dahulu saat mereka bertemu.

“jarak kita memang jauh, tapi coba kamu lihat bintang yang ada dilangit. Disitu ada bintang yang paling terang. Kita masih tetap bisa melihat bintang yang sama kan? Berarti jarak memang tak akan pernah memisahkan kita” begitu kata Zaki
Walau kata-kata itu cukup singkat, tapi itu sudah cukup membuat Diana tenang dan yakin bahwa mereka akan bersatu kembali suatu saat nanti. Setiap malam Zaki atau Diana selalu memandang kelangit hanya untuk melihat bintang. Ya, bintang yang sama. Walaupun mereka memang tidak bisa melihat bintang yang sama bersamaan, karena perbedaan waktu tapi itu sudah cukup untuk mengobati kerinduan yang ada.

Tak terasa 2 tahun berlalu, Diana dan Zaki masih tetap berhubungan, tetapi memang tak sesering dulu. Mungkin dalam seminggu masih bisa dihitung berapa kali Zaki menghubungi Diana atau sebaliknya. Karena mamang mereka berdua telah memasuki semester akhir dan disibukkan oleh penulisan skirpsi. Kini mereka sama-sama sibuk.

Suatu hari, selama 2 bulan mereka benar-benar tidak berhubungan, saat Zaki menghubungi Diana, ternyata Diana sedang sibuk. Saat itu Zaki benar-benar merasa kehilangan.

“dimana Diana yang dulu? Apakah bintang itu memang masih ada? Masih adakah sinarnya? Aku merindukan hal yang dulu, aku sangat merindukan hal yang entah kemana” kata Zaki bertanya-tanya dalam hatinya
Zaki terus mencari tahu dan bertanya-tanya kemana Diana, mengapa kisah mereka tak seindah dulu? Memang Zaki tak berhak akan hal itu, Karena memang Diana bukan siapa-siapanya lagi. Tapi rasa kehilangan itu pasti ada dan rasa sayang itu akan selamanya ada.


                Setelah mencari-cari tahu kabar Diana lewat jejaring sosial atau bertanya kepada teman dekat Diana, ternyata Diana sudah memiliki kekasih baru bernama Dion. Dion masih satu kampus dengan Diana tetapi beda jurusan, Diana mahasiswi jurusan sastra inggris dan Dion adalah mahasiswa teknik mesin. Sungguh Zaki sangat kecewa dan menyesal akan hal itu.

Suatu hari Zaki berhasil menghubungi Diana, tetapi Diana malah memberikan kata-kata yang cukup mencengangkan,

“Zaki, aku minta maaf sebelumnya. Aku ga bisa nepatin kalau aku bakal nunggu kamu. Aku udah berusaha buat nunggu. Tapi apa? Aku ga sanggup zak. Itu membuat aku semakin sakit. Setidaknya sekarang aku sudah mendapatkan semua kejelasan dari hubungan kita beberapa tahun ini. sekarang aku Cuma jadi masalalu kamu. Dulu kamu yang nyuruh aku kan cari pengganti kamu? Awalnya aku terpaksa nerima Dion karena aku hanya ingin ngelupain kamu zak, cinta yang ga penah ada kepastiannya, aku jahat zak aku minta maaf” kata Diana sambil menangis lewat telepon

“kamu ga salah ko, aku malah seneng dengernya. Kamu sudah bisa nemuin pengganti aku. Aku harap kamu bisa bahagia ya sama dia. Tapi aku mohon jangan pernah lupain aku, seseorang yang pernah bikin kamu terpuruk dan ga bisa menjaga kejelasan hubungan ini bertahun-tahun. Makasih ya Diana 5 tahun ini kamu sudah bisa memberi warna dihidup aku. Aku selalu sayang sama kamu. Sekarang bintang itu udah pergi, udah ga ada lagi. mungkin karena memang dilangit telah terjadi badai, dan badainya itu adalah kesalahan aku” jawab Zaki sambil menahan tangis

Akhirnya cinta mereka benar-benar berakhir, Diana telah bahagia dengan Dion, seseorang yang telah bisa menggantikan posisi Zaki dihatinya. Zaki yang telah memutuskan hubungannya itu menyesal akan apa yang telah ia perbuat. Melepaskan dan membiarkan cinta itu pergi. Sesuatu yang indah itu benar-benar tidak akan kembali lagi.

Jagalah cinta itu jangan sampai keindahannya pergi dan tak akan kembali lagi. Jangan memaksakan kehendak bila pada akhirnya kita harus menyakiti hati orang lain. Pikirkan sesuatu itu secara matang. Sebab sesuatu yang telah pergi tidak akan pernah kembali lagi.

Jumat, 04 Mei 2012

jangan lihat sesuatu dari sampulnya saja


Pada postingan saya kali ini, saya hanya sekedar menulis-nulis saja. Apapun yang terlintas dibenak saya ini haha bosan  jika posting ke blog hanya untuk tugas kuliah saja. Hemm mumpung Cuma nulis-nulis gini , mending pake bahasa sehari-hari aja deh. Terlalu baku kayanya kalo pakai kata “saya”. Oke disini gue Cuma mau ngebahas manusia dengan kekurangan dan kelebihannya. Pernah ga sih lo berpikir “kenapa sih gue ko ga kaya dia yang bisa punya fisik cantik/ganteng. Yang kekurangannya ga keliatan sama orang lain?” gue yakin lo semua yang baca ini pasti pernah berpikir kaya gitu. Iya kan? Gue juga pernah ko. Waktu itu gue bener-bener dalam keadaan terpuruk (galau kalau istilah anak jaman sekarang) , pokoknya waktu itu gue pernah sedih gara-gara masalah ini. sepele sih, ya maklum aja karena waktu itu gue masih duduk dibangku SMP jadi wajar aja yah, masih kecil gitu haha . tapi semakin dewasa gue semakin ngerti mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Tapi tenang aja ko dimata Tuhan kita tuh sama. Yang beda hanya amal dan perbuatan kita (cieelah so iye banget omongan gue). Ya pokoknya gitu dari yang pernah gue denger sih .

Saat lo ngerasa lo bener-bener jauh dari kata sempurna, saat lo selalu bertanya-tanya kepada Tuhan soal ini, ya pokoknya saat lo bener-bener “mungkin” udah ngerasa marah dengan-Nya , lo inget aja orang yang punya keterbatasan fisik. Contohnya (maaf) cacat fisik, mereka aja masih bisa bersyukur ko. Mereka masih bisa ngejalanin hari-hari mereka dengan penuh senyuman, masa lo yang cuma gitu doang ngeluh terus ? punya tubuh ga tinggi ? ga putih ? ga langsung? Atau ga cantik/ganteng ? woles aja sih. Intinya sekarang lo bersyukur aja apa yang lo punya. Syukuri semua yang lo punya sekarang. Karena Tuhan menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Gue yakin ko dibalik kekurangan yang lo punya, lo punya kelebihan yang mungkin orang lain ga punya. Intinya be your self aja. Jadi diri sendiri ga usah berubah jadi orang lain Cuma karena sesuatu.

Ngerasa ga pede ? punya gebetan yang KECE naujubilah ? tetep jadi diri sendiri aja. Kl emang secara fisik ga memungkinkan buat dapetin dia karena dia cewe/cowo idola disekolah/kampus, lo kan masih punya sesuatu yang ga Nampak. Maksudnya hati yang bersih bisa ngambil hatinya. Inget loh, fisik itu Cuma harga awal aja . kesininya semua orang pasti nilai dari hatinya juga. Ya misalnya ada cewe/cowo yg cakepnya badai banget, tapi dia nakal, ga pernah ibadah, selalu bikin onar kan males juga. Ya ga ?

Mau curhat aja sih , dulu gue pernah kenal sama cowo . sebut aja dia X . nah si X ini baik banget, cowo paling baik deh yang pernah gue kenal. Tapi dia emang ga ganteng. Bukan karna gue sok cantik yah, tapi ya itu penilaian gue secara fisik. Padahal kita saling sayang, tapi karena keegoisan gue yang kekeuh ga suka sama fisiknya, akhirnya gue biarin dia pergi. Sekali lagi gue tegasin ya, disini ceritanya bukan karena gue sok cantik tapi ya ini penilaian gue di harga awal. Kesininya gue mikir, fisik bisa dirubah tapi yang namanya sifat orang itu ga bisa. Setelah dia pergi , gue coba cari orang yang baiknya kaya si X . tapi tetep ga nemu. Gue coba cari lagi terus tapi tetep ga nemu, dan akhirnya gue benr-bener kehilangannya. Dia udah pergi dan bahagia sama orang lain. Bakal nyesel emang kl sesuatu itu udah pergi. Mulai saat itu gue ga nilai cowok dari fisik. Ya gitu aja sih yang pernah gue alamin.

Intinya tetep jadi diri sendiri aja, kl emang dia orang yang lo cintai ternyata ga bisa terima lo apa adanya, yaudah lepasin aja. Disuatu tempat pasti ada seseorang yang lagi duduk manis nunggu kehadiran lo dan yang pasti dia bisa terima lo apa adanya, kekurangan dan kelebihan lo dia pasti bisa terima. Inget, keindahan fisik itu jangan dijadikan nomer satu, tapi hati!

Emang sih ga munafik , gue juga nilai sesuatu dari luar dulu. Yang terlihat dikasat mata aja. Karena emang belum ada kontak hati jadi kita ga tau dia baik apa engga. Nih misalnya yah lo suka sama seseorang , tapi dia emang ga cantik/ganteng , lo kenali aja hatinya. Malu gitu takut dikatain temen-temen lo? Malu gitu buat dipamerin ketemen-temen ? cinta itu kan lo yang jalanin bukan temen-temen lo. Kalem aja sih. Kl lo udah dewasa pasti lo ngerti ko yang kaya ginian. Apalagi kl lo udah bener-bener dipuncaknya dewasa. Lo pasti cari cinta sejati dari hatinya juga. Buat jadi suami/istri kan harus baik lahir dan batin. Ga mau kan kl hubungannya kandas ditengah jalan ? ya kan ? nah mulai sekarang lo hargain deh orang-orang yang tulus sama lo sebelum lo bener-bener kehilangannya. Sesuatu yang udah pergi ga akan pernah kembali lagi loh :D
Semoga postingan yang paling ga jelas ini bisa berguna yah buat yang baca. Ya setidaknya supaya orang-orang yang selalu mengutamakan keindahan fisik bisa sadar kl cinta itu ga sekedar apa yang dilihat oleh mata aja tapi hati juga :D