RESENSI FILM “RUMAH
TANPA JENDELA”
Genre : Drama Musikal
Sutradara : Aditya Gumay
Ide Cerita : Asma Nadia
Penulis Skenario : Adenin Adlan dan Aditya Gumay
Produser : Adenin Adlan dan DR. Seto Mulyadi
Produksi : Smaradhana Pro
Sutradara : Aditya Gumay
Ide Cerita : Asma Nadia
Penulis Skenario : Adenin Adlan dan Aditya Gumay
Produser : Adenin Adlan dan DR. Seto Mulyadi
Produksi : Smaradhana Pro
Diperankan oleh :
Dwi Tasya ( Rara ) , Ingrid Widjanarko ( si Mbok ) ,Ozan Ruz
( Adam ) , Rafi Ahmad ( Raga, ayah Rara ) , Yuni Shara ( budenya Rara bernama
Asih ) , Varissa Camelia ( bu Alya ) , Emir Mahira ( Aldo) , Aswin Fabanyo ( pak Syahri ) , Alicia Djohar ( nyonya Ratna ) , Atie Kanser
( nek Aisyah )
Film ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Rara
dari keluarga yang kurang mampu. Rara bekerja sebagai tukang ojek payung . ia
sangat menginginkan mempunyai sebuah jendela rumah, ia sangat menginginkan
rumahnya mempunyai jendela untuk melihat kedunia luar. Hanya satu, ia
menginginkan rumahnya mempunyai jendela walaupun hanya satu. Karena satu
jendela pun sampai saat ini belum bisa ia dapatkan. Keinginan Rara itu menjadi
virus yang menularkan keteman-temannya agar bisa mempunyai jendela rumah juga.
Suatu hari saat Rara sedang mengojek payung, ia tertabrak oleh mobil yang dikendarai oleh supirnya Aldo saat pulang dari sanggar lukis. Supir Aldo tidak melihat bahwa Rara sedang berada dibelakang mobil, sehingga saat mobilnya mundur Rara tertabrak dari belakang. Saat kejadian itu Rara menjadi kenal dan dekat dengan Aldo. Sampai Aldo mau menyumbangkan buku-buku bekas yang sudah tidak terpakai kesebuah perkampungan kumuh. Adam ikut mengantarkan Aldo menyumbangkan buku, disitu tidak sengaja Adam bertemu dengan ibu Alya dan lama kelamaan Adam menyukainya.
Suatu hari saat Rara sedang mengojek payung, ia tertabrak oleh mobil yang dikendarai oleh supirnya Aldo saat pulang dari sanggar lukis. Supir Aldo tidak melihat bahwa Rara sedang berada dibelakang mobil, sehingga saat mobilnya mundur Rara tertabrak dari belakang. Saat kejadian itu Rara menjadi kenal dan dekat dengan Aldo. Sampai Aldo mau menyumbangkan buku-buku bekas yang sudah tidak terpakai kesebuah perkampungan kumuh. Adam ikut mengantarkan Aldo menyumbangkan buku, disitu tidak sengaja Adam bertemu dengan ibu Alya dan lama kelamaan Adam menyukainya.
Raga, ayah Rara yang seorang penjual ikan hias dan tukang
sol sepatu berusaha untuk mewujudkan impian anaknya untuk mempunyai jendela
rumah. Karena ketiadaan biaya, Raga membuatkan jendela rumah hanya dalam bentuk
lukisan. Rara sangat kecewa, karena jendela itu palsu. Hanya sebuah lukisan dan
tidak bisa dibuka untuk melihat ke luar. Akhirnya Raga tetap berusaha untuk
membahagiakan anaknya, ia menukarkan sebuah ikan ketukang kusen untuk
ditukarkan dengan sebuah kusen jendela seperti apa yang Rara mau. Tetapi apa
daya, kebakaran telah merenggut semuanya.
Bersamaan dengan kebakaran yang terjadi di Kampung Pulo
tempat kediaman Rara dan ayahnya, Rara dan teman-temannya merayakan ulang tahun
kakaknya Aldo yang bernama Andini. Kejutan dari Rara, teman-temannya dan nenek
Aisyah justru membuat Andini marah besar. Ia tak menyukai itu semua.
Setelah kejadian itu, masalah muncul bertubi-tubi. Kepedihan
yang mendalam dialami Rara, karena ayahnya meninggal dunia, Si Mbok masih koma
dirumah sakit karena menderita TBC, Aldo pergi dari rumah karen ia tidak suka
kepada ibunya yang telah menuduh Rara dan teman-temannya yang telah mencuri
berlian ibunya. begitulah yang dialami para pemainnya. Semua
berakhir sangat dramatis. Film ini benar-benar mengharukan dan penuh dengan air
mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar