Saya juga berharap bahwa pemerintah dapat mendukung kegiatan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan dalam perkembangan telematika di Indonesia. Pembangunan infrastukturnya pun diharapkan menyeluruh ke semua bagian wilayah yang ada di Indonesia. Bukan hanya di bagian kota-kota besar saja, tetapi juga di daerah terpencil sekalipun. Karena pada saat ini semua orang membutuhkan informasi dan juga alat komunikasi, bukan hanya kota-kota besar saja tetapi juga masyarakat yang tinggal di daerah pelosok.
Selasa, 14 Oktober 2014
Harapan kedepan dengan adanya telekomunikasi di Indonesia
Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, saya sebagai masyarakat ingin sekali semua orang masyarakat lainnya mengikuti perkembangann teknologi yang telah ada. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. karena dengan begitu kita tidak merugikan pihak lain dan tidak egois mementingkan kepentingan pribadi.
Media komunikasi yang bisa digunakan pada telematika
Berikut ini adalah media komunikasi yang bisa digunakan pada telematika:
1. Telepon genggam ( Handphone atau Smartphone)
Telepon genggam bisa dikatakan media komunikasi karena telepon genggam adalah sebuah alat komunikasi yang pasti bisa juga menjadi media dalam telematika. Dikatakan media dalam telematika karena telepon genggam saat ini sudah memiliki banyak fungsi. Misalnya adalah browsing atau melihat dunia luar dengan hanya sekali mengakses.
2. Komputer
Dikatakan media telekomunikasi dikarenakan komputer merupakan sebuah media teknologi informasi yang bisa dijadikan sebagai telematika.
3. Internet
Internet adalah sebuah media terpenting juga media yang paling utama dalam dunia tekonologi salah satunya adalah telematika. Karena dengan adanya internet, kita bisa mengakses semua yang kita inginkan dan bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan instan. Bisa chatting, browsing juga melihat gambar maupun video. Dengan internet manusia bisa berkomunikasi antar manusia lainnya.
4. Radio
Radio adalah salah satu media informasi, dimana kita bisa mendapatkan informasi secara audio. dari kegunaannya tersebut sehingga dapat pula digunakan pada telematika.
masih banyak sekali di keliling kita media yang bisa digunakan pada telematika, seperti satelit yang bisa memancarkan sinyal digital untuk disebarkan ke media-media telekomunikasi di atas.
sumber:
https://www.scribd.com
Definisi Telematika
DEFINISI
TELEMATIKA
Telematika
adalah sebuah jurusan ilmu campuran antara telepati dan telekomunimatematika.
Yaitu ilmu yang mempelajari cara memasukan atau meyakinkan orang lain tentang
suatu ide/hal dengan cara telepati melalui bahasa-bahasa yang menjurus ke
telekomunikasi dan matematika untuk menyatakan bahwa hal tersebut asli atau
sebuah rekayasa.
Menurut
Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia
Teknologi Telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan
Informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, TELEMATIKA diartikan sebagai
singkatan dari TELE= telekomunikasi, MA = multimedia dan TIKA = informatika.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL):
Telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi
informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio
maupun televisi dan multimedia.
Secara
umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem
Navigasi/Penempatan Global atau GPS(Global Positioning System) sebagai bagian
integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication
technology). Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang
kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan mengenai telematika sebagai
berikut :
1. Telematika
adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya
adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan
seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon,
musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital
memungkinkan hal tersebut terjadi.
3. Jasa telematika
ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk
keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Sumber:
http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
Sumber:
http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
Senin, 23 Juni 2014
DAFTAR PUSTAKA (Mei 2)
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Daftar
putaka
Daftar pustaka ( bibliografi ) adalah daftar yang berisi
judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang
mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karanagn yang disertainya.
Bahan-bahan yan layak dimasukkan kedalam daftar pustaka,
harus berupa kutipan yang diambil dari sumber ynag dapat dipertangung jawabkan
secara berbbot dan ilmiah. Semakin berbobot referensi yang digunakan berarti
menunjukkan sekin bernilai dan berbobot karangan tersebut. Bahan yang tidak
digunakan atau tidak dikutip dalam teks karangan atau sebaliknya. Karena itu,
kejujuran dan objektifitas dalam memasukkan kutipan adalah tanggung jawab
penulis.
Unsur-unsur Daftar
Pustaka
Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar
pustaka diantaranya: nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota
terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula unsur-unsur yang bisa ada namun tak
selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku, edisi buku, dan
anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua buku memiliki unsur-unsur
ini.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka
diantaranya adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama
pengarang kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti
tanda koma(,) baru nama depannya.
Jenis-jenis Daftar
Pustaka
·
Kelompok Textbook:
a. Penulis perorangan
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan
a. Penulis perorangan
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan
·
Kelompok
Jurnal:
a. Artikel yang disusun oleh penulis
b. Artikel yang disusun oleh lembaga
c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /
symposium
a. Artikel yang disusun oleh penulis
b. Artikel yang disusun oleh lembaga
c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /
symposium
·
Kelompok disertasi / tesis
·
Kelompok
makalah / informasi dari Internet
Teknik Penulisan
Daftar Pustaka
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan
hal-hal berikut ini.
Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet,
berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan
seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
-Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu.
Cara Penyusuna Daftar
Pustaka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan daftar
pustaka:
Jika satu pengarang, maka nama pengarang disusun dari
belakang ke depan mengikuti urutan dalam buku kecuali nama Tionghoa, Penulis
dua pengarang atau lebih, nama penulis pertama dibalik, penulis kedua dan
seterusnya tidk diblik, Daftar pustaka ditulis menurut alphabtis, tanpa diberi
nomer urut, Semua referensi yang ada dalam kutipan dan catatan kaki dimasukkan
dalam daftar pustaka.
Penyusunan bibliografi ada dua cara,yaitu:
Nama pengarang,judul,nama kota:nama penerbit,tahun
penerbitan. Nama pengarang.tahun penerbitan(angka tahum boleh diapit tanda
kurung,asal konsisten).judul,kota penerbit:nama penerbit.
Sumber:
KUTIPAN (Mei 1)
KUTIPAN
Pengertian
Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau
paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena
keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak
maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah
mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu
berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat
orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri. Yang
perlu dihindari ialah kutipan yang tuidak mengandung makna apa-apa dalam
tulisan anda. Naamun, namanya mengutip, jangan sekali-kali melakukan kesalahan
ketika mengutip. Kalau ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip,
penulis dapat memberikan catatan khusus langsung pada teks dengan tanda kurung,
lalu diberi tanda’sic’, yakni singkatan dari sicut(latin) yang berarti: memang
demikianlah asalnya (tercetak). Atau, sesuai petunjuk dari
Depdiknas-PusatBahasa sepertu termuat dalam Buku Pedoman Umum EYD, berikan
tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.
Tujuan
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
Prinsip-prinsip
dalam mengutip
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil
atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana
prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan
yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja
apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak
diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan
kita.
b.dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan
bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
Fungsi
Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Jenis
Kutipan
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi
Teknik
Mengutip
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan
tidak langsung diantaranya sebagai berikut:
1. Kutipan langsung
a) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat
baris :
kutipan diintegrasikan dengan teks, jarak antar
baris kutipan dua spasi, kutipan diapit dengan tanda kutip, sudah kutipan selesai, langsung di belakang
yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil,
dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b) Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris
:
kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi, jarak
antar kutipan satu spasi, kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea
teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka
baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan, kutipan diapit oleh tanda
kutip atau diapit tanda kutip, di belakang kutipan diberi sumber kutipan
(seperti pada 1)
2. Kutipan tidak langsung
kutipan diintegrasikan dengan teks, jarak antar
baris kutipan spasi rangkap, kutipan tidak diapit tanda kutip, sesudah selesai
diberi sumber kutipan
3. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat,
meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti
dalam teks asli.
4. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks
sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
5. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat
lagi kutipan.
Cara
Menempatkan Sumber Kutipan
Ada tiga cara menempatkan sumber kutipan dalam
tulisan, yaitu:
1. cara ringkas, yaitu cara menempatkan sumber
kutipan dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara
tanda kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman
yang dikutip.
2. cara langsung, yaitu cara menempatkan sumber
kutipan langsung dibawah sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang
dikutip. Antara pernyataan atau teks dalam tulisan dengan sumber kutipan
dipusahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis pemisah dengan
teks adalah satu spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber kutipan adalah dua
spasi, sedangkan garis baris dari kutipan itu sendiri adalah satu spasi
3. cara menempatkan sumber kutipan di kaki
halaman, cara ini lazim dfisebut footnote (catatan kaki) dan cara ini lebih
banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks dengan footnote
dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak baris antara garis
pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan jarak baris antara
garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk footnote seperti
indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu spasi,
sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain dalam tiap halaman
adalah dua spasi.
Sumber kutipan yang muncul pertama kali harus ditulis
selengkap-lengkapnya, srdangkan untuk npemunculan kedua dan seterusnya dapat
disingkat, adapun istilah singkatan dalam footnote itu ada banyak, tapi yang
lebih sering digunakan itu ada tiga,yaitu:
a. Ibid. :Ibidem, yaitu pada tempat yang
sama diatas, tanpa diselungi sumber buku lain. setelah kata Ibid, sunber itu
cukup ditulis nomor halamannya saja.
b. Op. cit :Opere citato yaitu pada karya
yang telah dikutip, dari sunmber buku yang sama, tapi diselingi oleh satu
sumber buku yang lain.
c. Loc. Cit :loco citato yaitu pada tempat
yang telah dikutip dari sumber buku yang sama, tapi diselingi oleh satu atau
lebih sumber buku yang lain.
Cara
Penulisan Sumber Kutipan dari Berbagai Sumber
Selain buku, sumber lain yang dapat dikutip adalah:
1.Buku
Cara penulisan:
jika satu sampai tiga pengarang, nama penulis
ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku dan diikuti koma. Jika pengarang
lebuh dari tiga pengarang, nam pengarang pertama diikuti singkatan dkk(dan
kawan-kawan) atau et.al(et alli), judul buku dicetak miring, judul buku yang
diikuti informasi(sub jadul, jilid, edisi);tidak disisipi koma atau titik,
informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nam kota(diikuti titik
dua), penerbit(diikuti koma)dan tahun, setelah kurung tutup diberu koma, dapat
diikuti kata halaman(disingkat hlm atau h ) dan dapat juga, nomor halaman angka
arab dan diakhiri dengan titik.
2.Penerbitan pemerintah, lembaga, organisasi atau
badan-badan yang terkemuka.
Cara penulisan:
Nama lembaga, judul penerbitan(diberi garis bawah),
data tentang penerbitan(tabggal, bulan, serta tahun diapit tanda kurung), nomor
halaman(bisa disingkat hlm. Atau h).
3.Surat kabar
Cara penulisan:
Macam tulisan atau nama pengarang(jika ada), judul
berita atau karangan, nama surat kabar, data tentang penerbitan, bagian(jika
ada, nomor halaman, kolom(jika ada).
4.Artikel dalam jurnal
Cara penuilisan:
Nama pengarang, juduk artikel(diikuti tanda petik),
nama jurnal(dicrtak miring), nomor volume:nomor halaman, (tempat, bulan dan
tahun penerbitan), nomor halaman.
5.Terjemahan
Cara penulisan:
Nama asli pengarang, judul asli buku atau judul
terjemahan, penerjemah(bisa disingkat terj.), (nama kota;penerbit, tahun),
nomor halaman.
6.Majalah
Cara penulisan:
Nama pengarang,judul artikel(diapit tanda
petik),nama majalah dicetak miring(koma diletakkan sebelum tanda petik
terakhir) nomor dan tanggal penerbitan, nomor halaman.
Sumber:
HIPOTESIS (tugas 4 bulan April 2014)
HIPOTESIS
1.
Pengertian
Pengertian Hipotesis
Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang
merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif
hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis.
Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif.
2.
Jenis-jenis
Hipotesis
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam
penelitian:
1. Hipotesis
kerja atau hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan Y ,atau adanya perbedaan dua kelompok.
Rumusan hipotesis
kerja:
a. Jika.........maka.......
Contoh: Jika orang banyak makan , maka berat
badannya akan naik.
2. Hipotesis nol
(Ho)
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan
antara dua variabel atau tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Rumusan
hipotesis nol:
a. Tidak
ada perbedaan antara ..... dengan .....
Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat
I dan mahasiswa tingkat II dalam disiplin kuliah.
b. Tidak ada
pengaruh ..... terhadap ......
c. Contoh:
Tidak ada pengaruh jarak dari rumah ke sekolah terhadap kerajinan mengikuti
kuliah.
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah
menjadi Ho, agar peneliti tidak mempunyai prasangka.
3.
Hipotesis
Yang Baik
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis
yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa
variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua
variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap
turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana
perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima
atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu
pengetahuan
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada
permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang
sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar.
Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur
dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari
laporan penelitian sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan
yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan
sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan
hipotesis tersebut.
Sumber:
Selasa, 22 April 2014
tugas 3 (bulan april)
pengertian meetode pengumpulan data:
Pengumpulan data merupakan hal yang sangant penting dan harus di lakukan dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian tersebut. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.
Langkah-langkah metode pengumpulan data:
1. Wawancara
-Merupakan sebuah pertukaran informasi antara
pewawancara dengan yang diwawancarai
-Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
-Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan
2. Observasi
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan
observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas
yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian
di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut. Menurut Patton salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan
dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi.
3. Kuisioner
Kuesioner merupakan
daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari
sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan
pertanyaan.
metode-metode pengumpulan data:
http://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/pengertian-pengumpulan-data/
Karena metode Penelitian ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut:
a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.
3. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat).
b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas).
c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian
Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.
b. Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2. Pengolahan data
Setelah data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang diperoleh dapat ditulis atau dinyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan
Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian meliputi :
a. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
b. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
c. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
d. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
e. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
sumber:
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-data-dan-instrument-penelitian/http://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/pengertian-pengumpulan-data/
Senin, 14 April 2014
tugas 2 (bulan april)
Pengertian, Karakteristik, dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1. Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik. Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Langkah-langkah pada metode ilmiah antara lain:
- Memilih dan mendefinisikan masalah
- Survey terhadap data yang tersedia
- Memformulasikan hipotesa
- Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
- Mengumpulkan data primer
- Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
- Membuat generalisasi dan kesimpulan
- Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
- Merumuskan masalah.
- Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
- Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
- Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
- Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
- Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori
sumber:
http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/pengertian-karakteristik-dan-langkah.html
http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2013/04/19/pengertian-karakteristik-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah/
Langganan:
Postingan (Atom)